Pagi itu matahari tidak
menampakkan dirinya.
Rintik-rintik hujan
berjatuhan dengan lembutnya di atas asrama berkode S9 itu, membuat suasana
dalam asrama menjadi agak dingin pagi itu.
Tapi tidak bagi dua
orang yeoja yang masih tertidur di aras ranjang yang sama.
Dua orang yeoja yang
saling berpelukan.
Berpelukan di dalam
selimut.
“Hmmmhhh...”
Seorang yeoja
terbangun, mendengar suara alarm yang memutarkan lagu “Merry Go-Round” dari
handphone nya.
Ia menatap ke arah jam
dinding.
Dan menatap yeoja di
depannya.
“Ehh...”
Buru-buru ia keluar
dari selimut dan bangun dari tidurnya.
“Kuharap tidak ada orang yang melihatku tidur bersamanya tadi malam”
ucapnya dalam hati, sambil merapikan rambutnya dan berjalan ke arah pintu
kamar.
Ia keluar kamar, dan melihat
ke arah kanan dan kiri.
“Hmm....semuanya masih tertidur rupanya. Untunglah”
Ia kembali ke kamar dan
mengambil ikat rambut berwarna biru muda di atas meja.
Sambil mengikat
rambutnya, ia memperhatikan yeoja yang masih tertidur pulas itu.
“Hanya dengan melihatmu saja aku sudah cukup senang, Fany-ah...”
Ia berjalan mendekat ke
arah Tiffany.
“Fany bangun fany...”
Ia menggoyang-goyangkan
badan Tiffany.
“Emmh...”
“Bangun cepat...”
“Hmmhh..”
“Ah kau ini. Apa aku
harus mengulang kejadian tadi malam agar kau bangun?”
Tiffany membuka sebelah
matanya.
“Taeyeon-ah...jangan
menggodaku seperti itu”
“Makanya ayo bangun.
Apa perlu aku kecup bibirmu? Atau telingamu?” goda Taeyeon lagi.
“.......kau sangat
bernafsu, Taeyeon” balas Tiffany sambil menatap Taeyeon.
“Dasar byuntaeng ahaha”
lanjut Tiffany sambil keluar dari selimut dan menuju kamar mandi.
Ia pun mencoba membuka
pintu kamar mandi.
Dan tidak bisa.
Pintunya terkunci.
Tiffany memandang
kearah Taeyeon.
“Hmm...Taeyeon? Ada
siapa di dalam?” tanya Tiffany pada Taeyeon yang langsung terkaget-kaget.
“A-ada orang di
d-dalam?” ia bertanya balik.
Tiffany hanya
mengangguk perlahan.
Jantung Taeyeon bedegup
kencang.
Ia tak megira ada orang
lain di kamar itu.
‘Kreekk’
Tiffany memundurkan
tubuhnya.
Pintu kamar mandi pun
terbuka.
Terlihat seorang yeoja
hanya memakai handuk keluar dari kamar mandi.
Seorang yeoja berwajah
Kanada Perancis-Jepang.
“Ozawa......” ucap Taeyeon dalam hati.
TAEYEON POV
“Ozawa.....
......Apakah dia melihatku tidur dengan Tiffany?”
Aku melihat Tiffany
langsung masuk ke kamar mandi, terlihat seperti terges-gesa.
Kini hanya ada aku dan
Ozawa.
Aku menatapnya.
Ekspresi wajahnya
terlihat biasa saja.
Sepertinya ia tidak
melihatku tidur bersama Tiffany.
Aku mencoba membawa
Ozawa ke sebuah pembicaraan.
“Hmm Ozawa....”
“Ne?”
“Emm....kakimu sudah
baikkan?”
“Hmm lumayan” Jawabnya
sambil membuka pintu lemari miliknya.
“Masih sakit?”
“Tidak terlalu”
“Oh baguslah kalau
begitu”
“Iya... Oh iya Taeyeon,
bagaimana tidurmu semalam?”
*DEG*
“Ehh? I-iya seperti
b-biasa”
Jawabku agak
tergagap-gagap.
“Hmm seperti biasa?
Tidak lebih hangat dari biasanya?”
Mukaku terasa panas.
“Ehmm..apa maksudmu
Ozawa?”
“Oh..tidak apa-apa.
Kukira akan terasa lebih hangat jika tidur dalam pelukan. Tidak ya?”
Ozawa bertanya agak menyindir.
“Umm..ya
b-begitulah...” aku menjawab seadanya.
Ia menatapku tajam.
“Terlihat seperti tatapan kecemburuan bagiku” aku berkata dalam
hati.
Ia masih menatapku.
“Umh...waeyo Ozawa?”
“Ehh, aniya...”
jawabnya sambil berhenti menatapku dan mengeluarkan baju seragamnya dari
lemari.
Aku pun keluar kamar
dan menuju ke ruang tengah.
Sudah ramai rupanya.
Aku menatap ke arah TV
yang sedang mempertontonkan sebuah acara.
Sebuah acara yang
sering ditonton oleh anak-anak.
Ya. Bisa dibilang film
kartun.
“Ckck pagi-pagi begini
sudah menonton kartun...” kataku sambil duduk di sebelah Yoona.
“Kamu juga suka kaaan”
Sooyoung berkata dengan mulut penuh makanan.
Aku hanya tersenyum,
dan mulai ikut menonton TV.
‘Bukk’
Sebuah bantal
dilemparkan ke arah mukaku.
“Ahaha mandi sana,
malah nonton” ucap seorang yeoja didepanku yang barusan melempar bantal.
“Ishhh...Sunny-ya!”
“Mwo?” balasnya sambil
memperlihatkan aegyo nya.
“Menyebalkan.”
Aku membalas melempar
bantal ke arahnya.
‘Syutt’
Dan tidak kena.
Sunny terkekeh-kekeh.
“Huh, lihat saja nanti”
ancamku sambil menunjuk ke arahnya.
“Iya nanti aku lihat hahaha” ejeknya lagi.
Aku tak menggubrisnya.
Kulihat dua orang yeoja
berjalan menuruni tangga.
Ya. Tiffany dan Ozawa.
Tapi kali ini Tiffany
terlihat berbeda.
Ia memakai pita
berwarna pink di kepalanya.
“Cantik sekali....” batinku.
Aku terus
memperhatikannya.
Tanpa tahu kalau Ozawa
menyadari bahwa mataku tertuju pada Tiffany.
*****
Hari ini pelajaran jam
pertama adalah kimia.
Tetapi tidak seperti
biasanya.
Kalau biasanya para
murid terlihat suram, kali ini tidak.
Kini mereka terlihat
girang.
Ya. Karena hari ini
Kwon Lucy tidak hadir.
“Pagi yang indah yaa!”
ucap seorang murid di dalam kelas.
Sementara di tengah
keributan terlihat di bangku belakang, tepatnya di pojok, dua yeoja sedang
berbincang-bincang.
“Ssst...fanyy” Taeyeon
berbisik ke arah Tiffany yang sedang asik membaca novel.
“Mwo?” Tiffany menoleh
ke arah yeoja yang memanggilnya, yang tepat duduk di sampingnya.
“Ada yang tahu tidak?
Selain Ozawa” bisiknya perlahan.
“Ha? Tahu apa?”
balasnya sambil terus membaca novelnya.
“Ituu.. yang tadi
malam...”
Tiffany terdiam.
Memejamkan matanya
sebentar, kemudian menoleh ke arah Taeyeon.
“Mana kutahu...”
Jawabnya sambil mengangkat bahunya, dan kembali melayangkan pandangannya ke
arah novel yang tadi dibacanya.
“Eh tapi bagaimana
kalau Ozawa cerita ke yang lainnya?” tanya Taeyeon lagi.
Mereka saling
bertatap-tatapan.
“OMO” Ucap mereka
berbarengan.
Serentak mereka menoleh
ke arah Ozawa yang duduk di barisan depan.
Ia terlihat sedang
mengobrol dengan Yoona.
Taeyeon menyipitkan
matanya.
“Ah sudahlah. Lagipula
Ozawa kan bukan tukang gosip.” Tiffany berkata sambil membuka halaman baru dari
novel yang sedang dipegangnya.
“Hmm..begitu ya”
Taeyeon kembali menyipitkan matanya sambil memegangi dagunya sendiri.
TAEYEON POV
Aku menatap Ozawa
dengan curiga.
Melihat gerakan
mulutnya dengan teliti, apakah ada kata “Tiffany” atau “Taeyeon” keluar dari
mulutnya.
“Kalau hal ini
tersebar, bisa-bisa jadi bahan omongan nantinya di asrama.” Bisikku terhadap
Tiffany.
“Hmm...” Hanya itu yang
keluar dari mulut Tiffany.
‘Drrrrttt’
Getaran handphone ku
membuatku kaget.
Aku mengeluarkannya
dari saku seragamku dan melihat ke layar.
(1 NEW MESSAGE:
Leeteuk)
“Cih. Mau apalagi orang
ini...”
Aku melemparkan HP ku
ke arah meja dengan kasar.
“Nugu?” Tiffany melirik
ke arah layar handphone ku.
Dia terdiam sebentar.
Dan menoleh kerahku.
“...Nugu?” tanya nya
lagi.
“Dia? Yang barusan
mengirimku SMS?”
“Ne...Siapa dia?”
“Hmm. Itu mantanku....”
*****
TIFFANY POV
-Flasback-
Dari balik pohon kulihat seorang yeoja yang
memakai baju berwarna kuning sedang bercakap-cakap di telepon.
Aku melihatnya dari belakang, sehingga aku tak
dapat melihat wajahnya.
Sayup-sayup aku mendengar setiap perkataan
yang dikatakannya.
“Sudahlah, jangan menghubungiku lagi...”
Dari suaranya, aku rasa suaranya itu sudah tak
asing lagi di telingaku.
“Kata-katamu sampah...Aku tak peduli, aku tak
mengenalmu”
Aku mendengar yeoja itu kembali berbicara,
kali ini dengan nada agak kesal. Kudengar setiap perkataannya dengan cermat.
“Sudahlah oppa! Kita sudah putus! Kau tak
ingat, hah?!”
Katanya lagi sambil kemudian menekan tombol
merah di handphonenya.
Dari suaranya yang sedari tadi kudengar dengan
cermat, dapat kuyakinkan.
Itu
Taeyeon.
Ia menutupi mukanya, dapat kulihat badannya
agak bergetar.
“Taeyeon.......menangis?”
-Flashback end-
Jadi, namja yang
mengantarku ke asrama semalam adalah...mantannya Taeyeon?
Aishh...
Aku bingung.
Antara bercerita atau
tidak pada Taeyeon.
Antara
menyembunyikannya atau tidak.
Tapi kalau
dipikir-pikir, apa salahnya jika aku bercerita?
Aku kan tak salah
apa-apa.
Jadi mengapa harus
khawatir?
Aku menepuk pundak
Taeyeon yang sedang sibuk memutar-mutarkan handphone nya di atas meja.
“Emm.. taeng”
”Ne?” jawabnya sambil
berhenti memutar-mutar handphonenya, kemudian menoleh ke arahku.
“Sepertinya....a-aku
bertemu mantanmu tadi malam...” kataku sambil terbata-bata.
“Eh?” Ia memiringkan
kepalanya, mengerutkan dahinya, pertanda heran.
Raut mukanya menunjukan
bahwa ia tidak percaya.
“GYAHAHA kau lucu
sekali Tiffanyy. Jangan melawak di saat seperti ini dongg”
“Ishh..aku serius
taeyeon-ahh”
“Hhaha sudahlah kau tak
perlu menggodaku...” kata Taeyeon sambil tertawa tak percaya.
“Rambutnya blonde kan?”
lanjutku.
Tawanya berhenti.
Ia kembali menatapku
dan menaikin sebelah alis matanya.
“Ah jinjja kau pintar
sekali menebak Fany-ahh”
“Punya mobil sedan
berwarna hitam kan?” lanjutku lagi.
“.......”
“Benarkan, Taeyeon?”
“B-bagaimana kau tahu?”
“Kan sudah kubilang.
Aku bertemu dengannya tadi malam”
“......jinjjayo?
jeongmalyo?”
Aku hanya mengangguk
mantap.
“Eonje? Eodiya?”
Belum sempat kukatakan
sepatah katapun, bel pun berbunyi.
-ToBeContinued-
thor,,, aduh padahal ffnya bagus thorr,, gk ada kelanjutannya yah??? balas ya thor,, penasaran nih... gomawo..
ReplyDeleteiya blm bikin kelanjutannya e_e
ReplyDeleteHuff, kejebak mantan
ReplyDelete